Al-Kashi(1380-1429 M)
Sejarawan Jerman, Lucky, mengakui dalam “Sejarah Matematika” (1948) bahwa penemuan pecahan desimal harus dinisbatkan kepada ilmuwan matematika muslim terkenal, Ghiyatthuddin Jamshid Mas`ud al Kasyi (atau al-Kashi) yang wafat tahun 1436 M. Penemuan pecahan desimal termasuk penemuan yang terbesar dalam matematika, setelah penemuan bilangan nol. al-Kasyi berasal dari Persia (Iran) sedang ibunya dari Arab. Beliau meninggal di kota Samarkhan (Uzbekistan) pada 19 Ramadhan 832 H atau bertepatan dengan tanggal 22 Juni 1429 M.
Satu-satunya teks pertama yang mengenalkan tentang pecahan-pecahan desimal (Kusur a`shariyya) adalah “al-Fawahid al-Bahiya fil Kawaid al-Hisabiyya” atau lebih dikenal sebagai “Malakat Jamshid” karya al Kasyi. Sebenarnya jika ditilik lebih jauh, pecahan-pecahan desimal pertama kali dibicarakan oleh Abu al-Hasan Ahmad al-Iqlidesi, juga oleh Sama’wl al-Maghrabi. Akan tetapi orang yang membahasnya secara cermat, lengkap dan tuntas dalam susunan yang diterima sampai kini adalah al-Kasyi.
Dalam “Ar-Risalah al-Muhithah” ia berhasil menemukan nilai bilangan pi (π) yaitu perbandingan antara keliling sebarang lingkaran dengan diameternya, hingga 16 tempat desimal. Ini suatu pekerjaan yang sulit dalam masanya (200 tahun kemudian baru diungguli oleh van Ceulen dengan 20 desimal). Bilangan pi itu, ia lambangkan dengan huruf Arab yang dibaca “tho” dan dua kali nilainya sama dengan 6,283185071795865. Selain dalam desimal, dinyatakannya juga dalam seksagesimal. Dengan keahliannya dalam hitung berhitung, ia juga sampai pada nilai pendekatan untuk sin 10 secara sangat dekat pada bukunya The Treatise on The Chord dan Sine. Juga dengan merumuskan deret bilangan berpangkat empat.
Al-Kasyi pernah menetap di Samarkhan atas undangan Ulugh Beg dan bekerja di obsevatorium bersama Qadi Zada serta menyusun tabel-tabel astronomi yang disebut dengan Khaqani Zij. Pada tahun 830 H atau 2 Maret 1427 M berhasil menyelesaikan sebuah karya lain, “Miftah al-Hisab” yang didalamnya disuguhkan antara lain solusi soal-soal aritmetika, cara mencabut akar berpangkat yang diformulasikan kembali oleh Ruffini dan Horner, menghitung segitiga “Pascal”, kaidah-kaidah transformasi dari suatu sistem bilangan ke sistem bilangan yang lainnya, serta masalah-masalah trigonometri dan aljabar yang lain secara detail.
Matematikawan ini juga terkenal dengan hasil kajian dan kerjanya dalam lapangan astronomi, seperti sebuah karya buku astronomi berjudul “Risalah Kamatiyya” atau “Sullam al-Sama” yang menjadi karya unggulan yang diselesaikan tahun 809 H atau 1407 M. Juga karyanya, “Nuzhah al-Haqa”iq” yang terdiri atas 2 jilid, di mana di dalamnya ia membuktikan bahwa orbit planet-planet berbentuk oval (bulat telur) bukannya lingkaran dan tidak mirip ellips.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar